Hukum Bersalaman dan Mencium Tangan

Bersalaman sudah sangat lazim dilakukan oleh kaum muslimin di indonesia, bahkan non-muslim pun melakukannya. Mengenai Bersalaman dan Mencium Tangan,Anehnya Kadang masih ada saja yang Menanyakan Bagaimana sih Hukumnya?

Berikut perinciannya:

1. Bersalaman ketika saling bertemu, adalah sunnah hukumnya (kesepakatan para ulama ').
2. Bersalaman yang biasa dilakukan orang-orang ketika setelah selesai dari sholat adalah tidak ada dasar nya, akan tetapi menurut ibn abdi assalam adalah bid'ah yang boleh dilakukan, bahkan menurut sebagian ulama 'adalah sunnah hukumnya.
3. Mencium tangannya seseorang karena kedudukannya, kekuatannya, kekaya'annya,, hukumnya sangat makruh,, bahkan sebagian ulama 'melarangnya.
4. Mencium tangannya seseorang karena ke-sholehan-nya, ke-'aliman-nya, ke-zuhudan-nya, terjaganya dia dari ma'siat,, hukumnya adalah sunnah.
5. Mencium anaknya sendiri adalah sunnah yang sangat dianjurkan, bahkan sebagian ulama 'mewajibkan bagi orang tua untuk mencium pipi anaknya, selain pipi nya sunnah dicium.
6. Mencium Mayyit Karena Kemulia'an dan KE-Sholehan, Mayyit Tersebut Adalah sunnah Hukumnya,, 
   dan Juga sunnah Mencium Anaknya yang Meninggal, Karena Dahulu Ketika Sayyidina Ibrohim anak Rosul Wafat, Beliau saw Menciumi Anaknya.
7. Mencium Orangtua adalah hal yang seharusnya dilakukan, walaupun orang tuanya bukan orang islam, kita tetap harus menghormatinya, sebagaimana cerita dari Sayyidah Asma 'binti Abu Bakar As Siddiq ketika didatangi oleh ibu beliau yang musyrik, Sayyidah Asma' tidak berani mempersilahkan masuk dulu, dan meminta tolong kepada Sayyidah Aisyah untuk bertanya kepada Rosul,, akhirnya Rosul memerintahkan agar Sayyidah Asma 'tetap bersilaturrohim dan menghormati ibunya sebagai orang tua,, bukan menghormatinya karena agamanya.

sumber : khazanah.or.id