Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tiadalah yang lebih ditakuti Syaiton , para Jin, dan Iblis melebihi hati yang berdzikir. Ketika hati sedang ingat Allah , itulah yang paling ditakuti oleh Syaithon"
PENGAJIAN PEMBACAAN WIDRUL KABIR WA SAGHIR HARI RABU MALAM KAMIS TGL 5 maret 2014 BERTEMPAT DI RUMAH FERRY IVANA ANGGRIAWAN, JL S PARMAN N0 12 A PAKIS KRAJAN BANYUWANGI
PENGAJIAN RATIB AL-HADDAD TANGGAL 8 FEBRUARI BERTEMPAT DI RUMAH Bp. Drs AHMAD AL-FATTAH JL.S.PARMANSUMBEREJO PAKIS BELAKANG RUMAH HABIB ANNIS AL-HADDAR BANYUWANGI

Kumpulan Doa

DOA KESELAMATAN ~AL-BAQARAH 286:
RABBANA LA TU-AKHIDZNA IN NASINA AU AKHTHA’NA RABBANA WALA TAHMIL ‘ALAINA ISHRAN KAMA HAMALTAHU ‘ALALLADZINA MIN QABLINA, RABBANA WALA TUHAMMILNA MA LA THAQATA LANA BIH, WA’FU ‘ANNA WAGHFIRLANA WARHAMNA ANTA MAULANA FANSHURNA ‘ALAL QAUMIL KAFIRIN.
“YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU HUKUM KAMI JIKA KAMI LUPA ATAU KAMI TERSALAH. YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU BEBANKAN KEPADA KAMI BEBAN YANG BERAT SEBAGAIMANA ENGKAU BEBANKAN KEPADA ORANG-ORANG SEBELUM KAMI. YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU PIKULKAN KEPADA KAMI APA YANG TAK SANGGUP KAMI MEMIKULNYA. BERI MA’AFLAH KAMI; AMPUNILAH KAMI; DAN RAHMATILAH KAMI. ENGKAULAH PENOLONG KAMI, MAKA TOLONGLAH KAMI TERHADAP KAUM YANG KAFIR.”)


DOA KETABAHAN~ AL- BAQARAH 250:
RABBANA AFRIG ‘ALAINA SHABRAW WA SABBIT AQDAAMANA WANSHURNA ‘ALAL-QAUMIL-KAFIRIIN..

Hukum Bersalaman dan Mencium Tangan

Bersalaman sudah sangat lazim dilakukan oleh kaum muslimin di indonesia, bahkan non-muslim pun melakukannya. Mengenai Bersalaman dan Mencium Tangan,Anehnya Kadang masih ada saja yang Menanyakan Bagaimana sih Hukumnya?
Berikut perinciannya:
  1. Bersalaman ketika saling bertemu, adalah sunnah hukumnya (kesepakatan para ulama ').
  2. Bersalaman yang biasa dilakukan orang-orang ketika setelah selesai dari sholat adalah tidak ada dasar nya, akan tetapi menurut ibn abdi assalam adalah bid'ah yang boleh dilakukan, bahkan menurut sebagian ulama 'adalah sunnah hukumnya.
  3. Mencium tangannya seseorang karena kedudukannya, kekuatannya, kekaya'annya,, hukumnya sangat makruh,, bahkan sebagian ulama 'melarangnya.
  4. Mencium tangannya seseorang karena ke-sholehan-nya, ke-'aliman-nya, ke-zuhudan-nya, terjaganya dia dari ma'siat,, hukumnya adalah sunnah.

Pengertian dan Hukum Riba

 Dalam pengertian bahasa, riba berarti az-ziyadah 'tambahan'. Menurut istilah, riba adalah pengambilan tambahan dari harta pokok (modal) dengan cara yang batil. Riba diharamkan dalam keadaan apapun dan dalam bentuk apapun.
Diharamkan atas pemberi piutang & juga atas org yg berhutang darinya dengan memberikan bunga,baik yg berhutang itu adalah orang miskin/orang kaya. Tidak boleh bagi seorang muslim,baik kaya/fakir untuk berhutang kepada bank atau lainnya dengan bunga 5%/15% atau lebih atau kurang dari itu.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknati pemakan riba (rentenir), orang yang memberikan atau membayar riba (nasabah), penulisnya (sekretarisnya) & juga dua orang saksinya. Dan beliau juga bersabda, ‘Mereka itu sama dalam hal dosanya’.” (HR. Muslim).

Datuk Maulana Malik Ibrahim (Banyuwangi)

Jamaluddin Akbar al-Husaini

amaluddin Akbar al-Husaini atau Maulana Husain Jumadil Kubro (1310-1453M) dikenal sebagai seorang muballigh terkemuka, dimana sebagian besar penyebar Islam di Nusantara (Wali Songo), berasal dari keturunannya. Beliau dilahirkan pada tahun 1310 M di negeri Malabar, yakni sebuah negeri dalam wilayah Kesultanan Delhi. Ayahnya adalah seorang Gubernur (Amir) negeri Malabar, yang bernama Amir Ahmad Syah Jalaluddin.

Silsilah
Nasab lengkap beliau adalah Maulana Husin Jumadil Kubro bin Ahmad Syah Jalaluddin bin Abdullah Azmatkhan bin Abdul Malik bin ‘Alwi ‘Ammil Faqih bin Muhammad Shohib Mirbath bin ‘Ali Khali Qasam bin ‘Alwi Shohib Baiti Jubair bin Muhammad Maula Ash-Shaouma’ah bin ‘Alwi al-Mubtakir bin ‘Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin ‘Isa An-Naqib bin Muhammad An-Naqib bin ‘Ali Al-’Uraidhi bin Imam Ja’far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah.

Riwayat Hidup Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad

Nama, nasab dan kelahirannya:
            Beliau adalah Abdullah bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Ahmad[1] bin Abu Bakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad Al-Faqih bin Abdurrahman bin Alwi[2] bin Muhammad[3], bin Ali[4] bin Alwi bin Muhammad bin Alwi[5] bin Ubaidillah bin Ahmad[6] bin isa[7] bin Muhammad[8] bin Ali[9] bin Jaafar Al-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainul Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib dan juga putra Fathimah binti Rasulillah Muhammad .

Dilahirkan pada hari Isnin 5 Safar 1044H di Subair (sebuah perkampungan di pinggir bandar Tarim - Hadramaut). Di masa kecilnya beliau dijangkiti penyakit campak, lalu beliau buta kerananya. Akan tetapi ALLAH  telah menggantikan untuknya cahaya pada hatinya untuk melihat, serta kebersihan jiwanya.

Bacaan Ratib al-Hadad

 Bismillaahir Rahmaani Rahiim.
Alhamdulillaahi rabbil’aalaamiin.
Allahummaa shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa’alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘amma yashifuun wasalaamun’alal mursaliin wal hamdulillaahi rabbil’aalamiin.
Innallaaha wamalaa-ikatahuu yushalluuna ‘alan nabiyyi, yaa ayyuhalladzziina aamanuu, Shalluu ‘alaihi wasallimuu tasliimaa.
Ash shalatu wassalaamu ‘alaika yaa sayyidil mursaliin.
Ash shalatu wassalaamu ‘alaika yaa khaataman nabiyyiin.
Ash shalatu wassalaamu ‘alaika yaa man arsalakallaahu rahmatan lil ‘aalamiin wassalim waradhiallaahu ta’aala ‘an ash haabii rasuulillaah ajma’iin. (Aamiin 3x)

Keutamaan Ratib Al-Haddad

Keutamaan Ratib Al-Haddad
Makna Ratib
Perkataan Ratib mempunyai banyak arti, Ratib yang dimaksud disini berasal dari perkataan رَتَّبَ yang artinya mengatur atau menyusun. Ratib adalah sesuatu yang tersusun, teratur dengan rapinya. Ratib Al-Athos terdiri dari dzikir, ayat-ayat Al-Qur’an dan do’a-do’a yang telah disusun oleh Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Athos yang dibaca juga pada waktu-waktu tertentu seperti Sembahyang sunnah Rawatib yang merupakan diantara sembahyang-sembahyang sunnah yang diamalkan pada waktu yang tertentu oleh Nabi Muhammad SAW.
Istilah Ratib digunakan kebanyakan di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya pendek dengan bilangan zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali), senang diamalkan dan dibaca pada waktu-waktu tertentu yaitu sekali pada waktu pagi dan sekali pada waktu malam. Diantaranya ada Ratib Al-Haddad, Ratib Alaydrus, Ratib Al-Muhdhor, dan lain-lain.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Pangat